Kajian Rutin SPA Yogyakarta

Para Aktivis SPA Yogyakarta mempunyai sebuah kesepakatan untuk meluangkan waktu setiap hari kamis malam (malam jum’at) untuk mengadakan kajian rutin. Kajian ini dimaksudkan sebagai salah satu media untuk Tholabul ‘Ilmi. Kajian ini juga dijadikan sebagai ajang untuk silaturrahhim antar aktivis.

Kajian ini dilakukan secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kajian biasanya dibertempat di rumah para senior (aktivis yang aktif pada tahun-tahun sebelumnya). Hal ini dilakukan agar nantinya komunikasi antara generasi terdahulu dan generasi sekarang tetap terhubung. Sehingga, tetap dapat saling mengenal antar satu dengan lainnya. Cara ini juga sebagai salah satu media untuk silaturrahim.Tema kajian tergantung tuan rumah. Karena yang memberikan Tausiyah adalah Tuan rumah.

Kepada pembaca yang bersedia menjadi Tuan Rumah, kami siap mengkoordinasikan dengan teman-teman yang lain ^_^. Tadi malam (10 Maret 2011) kajian dilakukan di rumah Pak Joko dan Bu ismi, yang merupakan pasangan yang baru menikah sekitar 4 bulan yang lalu. Pak Joko merupakan Manager AHe (Anak hebat) yaitu les baca tulis untuk anak-anak, yang beroperasi di SPA.

Pada minggu sebelumnya, kajian rutin bertempat di rumah Bapak Saiful Haq, S. Pd. Beliau merupakan Kepala sekolah TKIT SalPand (Salsabila pandowoharjo). Tema kajian yang di sampaikan pak Saiful yaitu tema yang sedang hangat-hangatnya saat ini, yaitu tentang Ahmadiyyah.

Bila ada pembaca yang bermukim di wilayah sekitar jogja dan SPA yang berminat untuk menjadi tuan rumah pada kajian ini silakan hubungi : Surya (085739580312).

Suasana Kajian di rumah Pak Saiful Haq, S. Pd

Satu Tanggapan

  1. jempol buat sdit, tapi ada usulan buat pendidik yang bukan sarjana, jangan ikut mengajar.
    karena kemampuan mengajar seorang anak dibutuhkan ilmu yang cukup.
    seperti yang terjadi di SDIT Klaseman, seorang TU yang cuma lulusan SMK ikut mengajar anak saya.
    saya pernah bertemu dengan orang tersebut yang ternyata belum memahami karakter anak, dan cuma mengajarkan hal yang kontraproduktif terhadap pendidikan moral dan mental anak.
    mohon maaf sebelumnya,saya hanya seorang tua yang berbekal pendidikan psikologi. saya berencana untuk memindahkan anak saya dari SDIT Klaseman.

Tinggalkan komentar